Salve! Udah lama admin ga ngepost lagi yah. Well, admin emang sengaja ngepost nggak dijadwal, biar surprise gituu. Oke admin emang nggak punya ide. Sekarang pun tidak.
Sekarang ini kita sebut aja admin Batman, karena konten selanjutnya akan bersifat lebih subjektif. Batman cuma lagi pingin sharing plus curhat. Awalnya Batman mau tweet aja, tapi kayaknya bakal kebanyakan, dan ntar belum selesai udah limit duluan.
"Well yang pasti Batman kangen sama JUSSLING. Bukan cuma anak-anaknya, tapi semuanya. Semua hal tentang JUSSLING. Kelas, areal sekolah, SSR, bahkan Kedai Mamam dan Mas Jus yang kerap jadi tempat tongkrongan.
Bahkan hal-hal kecil sering bikin Batman flashback. Kalo liat bungkus bekas keripik, inget Riki, keripik setan yang sempat jadi makanan pokok anak JUSSLING. Kalo liat anak gembrot lewat, inget Pampam. Kalo ada Damri, inget Bob. Pokonya banyak hal-hal sepele yang nggak bisa Batman sebutin satu-satu, yang bisa-bisa ngabisin space sama banyaknya kaya post Cileunca.
Tapi bener-bener jelas perbedaan antara anak JUSSLING sama temen SMA Batman. Mungkin nggak buat kalian, tapi buat Batman kerasa banget. Kita harus milih topik dan kata-kata, mana yang mau diomongin sama temen SMA. Kadang takut galucu. Kadang mempertimbangkan pantes atau enggak. Tapi sama JUSSLING? Ngomong nyerocos tanpa pikir panjang. Tanpa beban. Bahkan kadang tanpa kesadaran. Lucu atau garing semuanya diomongin. Bahkan kerap kali yang garing itu ditertawakan dengan heboh dan diingat untuk waktu yang lama. Sering terjadi jeda diam atau awkward silence waktu ngumpul dan nongkrong sama temen SMA, tapi waktu sama anak JUSSLING, itu hanya terjadi ketika kita udah bener-bener capek ngomong dan ketawa sambil ambil nafas."
Lagi denger lagu Summertime nih. Mungkin gaada yang tau ya. Tapi Batman masih belum cirambay kok.
"Batman jujur aja jarang buka booklet, karena pasti berakhir sama yaitu nangis sambil meluk guling. Dan setiap selesai menutup buku, Batman mikirin kalian. Ada dimana. Lagi ngapain. Kira-kira ada yang kangen Batman nggak, walaupun jawabannya obvious nihil.
Ingat perang kita melawan semua tantangan pelajaran SMP. Apalagi kalo mau ulangan matematika, hawa di kelas JUSSLING berubah tegang. Goresan pena, gesekan kertas, dan sumpah serapah karena nggak ngerti-ngerti bersahutan di kelas. Yang ngerti ngajarin yang nggak ngerti. Yang nggak ngerti berusaha untuk mengerti. Ada yang berhasil, ada juga yang berakhir dengan ngeces atau lenguhan frustasi. Tapi justru itu. Salah satu dari ribuan momen yang kalo diperhatiin sebenernya lucu juga. Pian yang ngajarin Batman sementara pikiran Batman melayang entah dimana. Bob dengan rumus temuannya sendiri, atau setidaknya begitu menurutnya. Kertas-kertas soal yang bisa ratusan jumlahnya. Jika diceritakan, rasanya agak mustahil untuk selesai, tapi toh kita menyelesaikannya. Setiap angka, segitiga, lingkaran, dan semua garis yang di print dan difotokopi dalam jumlah besar oleh Pak Senen.
Pak Senen.
Beliau yang mengangkat derajat nilai kita semua. Yang membuat kita semua termotivasi untuk berusaha. Yang selalu pulang terlambat dan kurang tidur demi memeriksa ulangan-ulangan kita. Yang menjadi ayah, guru, sekaligus teman bagi kita. Bahkan nada bicara yang tinggi hampir tidak pernah dikeluarkan oleh beliau. Beliau yang tidak pernah mengeluh. Yang tidak pernah sekalipun menunjukkan rasa letih atau sakit demi menjaga perasaan dan semangat murid-muridnya. Kita dengan kenakalan kita, kenakalan anak SMP yang masih labil dan polos yang Pak Senen hadapi dengan penuh sabar.
Kadang Batman membayangkan, mungkin pada dini hari, setiap beliau memeriksa ulangan kita dan memutuskan untuk menulis angka 100, beliau tersenyum sendiri. Bangga pada anak didiknya. Bangga karena telah berhasil atas apa yang beliau coba ajarkan dan lakukan. Bangga karena pengorbanan beliau dibalas dengan usaha dan kerja keras kita. Pak Senen yang selalu percaya bahwa kita bisa. Sampai akhir hayat beliau."
Lagu The Light Behind Your Eyes. Oke Batman cirambay. Ini lagu barunya MCR ngomong-ngomong. Enak dan sedih banget. Andai kita masih bareng, Batman jejelin ke kuping kalian satu-satu.
"Tapi di balik perjuangan menaklukkan buku dan soal, main dan gila-gilaan juga hal yang kita tekuni dengan serius. Setiap Batman main gitar dan inget sama kalian, Batman senyum-senyum sendiri, memetik-metik kunci Drop D tak karuan, yang mungkin sidik jari Pampam atau Nofal masih ada disana. Dari lagu jalanan sampai deathcore metal. Dari Apa Elo Gila sampai 21 Guns. Dari Killing Me Inside sampai My Chemical Romance. Dari yang merdu sampe fals nggak ketulungan. Semua kita nyanyikan bersama. Keras-keras bahkan. Soal sampe nggak sampenya nada, bodo amat. Terkadang beberapa guru kelas tetangga komplain karena suara babi-babi histeris terdengar dari kelas JUSSLING ketika KBM. Bahkan kita tahu selera musik masing-masing. Pampam dengan Slipknot nya, Nofal dengan Last Child nya, Dias dengan The Beatles nya, Mamat dengan Coldplay dan lagu-lagu nggak jelas yang entah dia dengar dari dunia mana.
Bahkan konflik-konflik yang kerap terjadi di JUSSLING tidak luput dari ingatan Batman. Perang dingin melawan Agus dengan kekuatan pedang kumisnya. Perang melawan salah satu murid yang pertama kita anggap teman lalu berkhianat dan memilih jalan kegelapan. Konflik dengan kelas tetangga, kanan dan kiri. Perang antara JUSSLING dan kantung susu Amerika. Banyak deh pokoknya. Namun tanpa adanya konflik, kesenangan yang terus menerus pun bisa membosankan."
Someone Somewhere yang akustik nih. Lagunya Asking Alexandria. Enak loh.
"Liburan-liburan yang kita jalani juga. Ke Jogja waktu virus alay masih melanda, sehingga kita berusaha menyembunyikan foto-foto alay nya sekarang, walaupun dulu mem post kan semuanya dengan bangga. Outbond, bahkan sama Pak Senen waktu itu. Ke Jakarta, nonton film Dora yang katarak karena nanyain letak gunung yang nggletak di belakang kepalanya. Main Halilintar di Dufan. Batman difoto di Halilintar dan itu nggak banget, bahkan batman nggak bakal ngenalin muka sendiri kalo nggak nyamain sama kaos yang dipake Batman waktu itu. Batman inget kita ngetawain permainan Gajah Bledug waktu itu. Ke Lippo Cikarang, berenang dengan gaya seadanya dan sebisanya, yang penting basah. Lalu ke Jogja lagi, entah apa yang mereka lakukan disana, Batman nggak ikut. Lalu kita perpisahan di Cileunca, dan itu the best banget. Dan yang seru itu di perjalanan. Di bis. Nyanyi, ngobrol, tidur patumpuk-tumpuk, dan banyak lagi.
Dan showcase! Ketika kita mendekor kelas, berlatih drama, bernyanyi, membersihkan kelas, menata kursi, dan tetek bengek lainnya. Waktu kita menggenggam setangkai bunga dan nyanyi lagu Bunda untuk orangtua kita, yang menyaksikan kita dengan air mata mengalir, yang mengandung rasa bangga dan harapan. Bahkan ayah Batman ikut nangis waktu itu. Yep. Pertama kali dalam hidup Batman ngeliat ayah Batman nangis. Ayah Batman adalah orang yang keras, bahkan beton terlihat seperti tahu Sumedang jika dibandingkan dengan ayah Batman, dan kalianlah yang berhasil menjebol bendungan air matanya. Dan kenapa sekarang jadi ngomongin ayah Batman.
Waktu kita parkour! Pian yang memulai aktivitas ilegal dan ekstrim ini. Panjat sana panjat sini kaya primata baru liat pohon, tapi anehnya yang lain pada ngikut, kecuali Pampam yang diam di bawah karena nggak mau merobohkan apapun.
Dan waktu kerja kelompok juga. Sekolah sepi. Kita ke sekolah buat kerja kelompok. Setelah selesai kita main bola, bolak-balik ke Alfamart, bahkan waktu itu main bolanya ujan-ujanan.
Dan main basket! Bahkan anak cewenya juga ada yang ikut. Lawan anak Blitzor dan kita menang, atau kalah, ya gantian aja sih.
Dan yang paling keinget tuh kalo udah pulang sekolah, kita masih duduk di kelas, ngobrol, nonton, ngemil, cucurhatan, bahkan ada yang nangis. Batman selalu siap dengan lagu sedih bersama gitar Batman kalo ada yang nangis. Tapi nggak jarang juga Batman yang numpahin isi hati ke anak-anak JUSSLING."
Cancer niiiih. Cause the hardest part of this is leaving you. Hahahahaha hik.
"Batman selalu mengira setelah lulus nanti, bocah-bocah ini bakal sering banget ngumpul. Well emang sering sih, tapi nggak sebanyak ekspektasi Batman. Tapi Batman nggak maksa kalian kok. Paling Batman berharap mereka yang jarang ikut suatu saat nyempetin dateng dan nggak lupa sama kita walau udah dapet temen baru, yang mungkin lebih asik, atau setidaknya lebih normal. Batman selalu ngedoain kalian supaya betah sama sekolah dan teman-teman baru kalian. Batman selalu berdoa kalian semua dapet yang terbaik. Entah bagimana dengan kalian, tapi Batman udah nganggep kalian semua sebagai kakak dan adik Batman sendiri. Kakak dan adik kandung, yang dulu setiap hari ketemu. Main bareng. Makan bareng. Nyanyi bareng. Nonton bareng. Ngakak bareng. Nangis bareng. Pulang bareng. Bahkan ke toilet pun nggak pernah sendiri. Kita udah terikat kekeluargaan. Entah karena keadaan yang menempatkan kita dalam satu tempat selama tiga tahun atau karena chemistry pertemanan yang terbentuk diantara kita. Sebenernya Batman pingin flashback semua kejadian, tapi jujur banyak yang lupa, atau mungkin samar, namun seperti kata Mamat, 'Ibarat sebuah kamus, kamu nggak bisa menghapal semua kata yang ada. Dan itu seperti kita, JUSSLING'"
Disenchanted. Oke Batman nangis.
"Kalian tau kenapa Batman terobsesi sama kalian? Biarkan pria tua ini bercerita sedikit, nak. Waktu SD dulu Batman nggak terlalu punya temen. Ortu Batman mengawasi semua gerak-gerik, baik pergaulan maupun akademik. Bahkan di rumah Batman nggak punya teman. Kalo udah pulang, ya belajar. Memang Batman bagus di akademik, tapi soal bergaul Batman bener-bener payah. Jadilah Batman anak cupu, dengan rambut disisir ke pinggir dan seragam yang dimasukin celana.
Tapi setelah masuk SMP, ketemu kalian semua, Batman mulai berubah. Kalian mengajari Batman cara berteman dengan erat dan kokoh. Asti ngajarin Batman untuk bilang hai tanpa malu-malu. Dias ngajarin Batman untuk menghadapi seluruh dunia dengan tenang dan cool. Mamat ngajarin Batman bahwa boleh sedikit gila dalam hidup, biar nggak flat. Piki ngajarin Batman bahwa dengan sebuah tekad, apapun bisa mungkin. Kiko ngajarin Batman bahwa kalo kita patuh sama Allah dan orangtua, semua keinginan kita bisa tercapai. Dan ratusan hal yang kalian ajarkan sama Batman, yang nggak bisa disebut semua seorang-seorang. Kalian ngasih Batman pertemanan, persahabatan, ikatan yang nggak pernah Batman dapet di SD. Kalian membuat Batman menjadi anak yang sedikit nakal, seperti anak lain, bukan yang menghabiskan semua jam dalam hidupnya dengan buku.
Intinya Batman belum bisa move on dari kalian. Terobsesi mungkin kata yang tepat. Makanya kalo Batman sering ngajak ngumpul atau main, mungkin dari kalian ada yang kesel, seperti "Ini si kampret ngapain sih ngajak main mulu" atau "Si Syeh nggak bosen apa ngumpul terus" atau "Syeh alay deh ngajak JUSSLING ngumpul wae", Batman mau minta maaf. Batman tau kalian udah punya urusan sendiri-sendiri. Tapi kalo Batman ngajak kaya gitu berarti itu lagi kangen banget sama kalian. Dan ya, emang Batman sering banget kangennya. Mungkin Batman terlalu egois dan pingin kita bareng-bareng terus. Malah mungkin kalian juga udah bosen sama Batman. Bahkan kalo bisa, Batman mau menukar setengah waktu hidup Batman buat tiga tahun bareng kalian lagi. Mungkin semua ini terkesan lebay atau berlebihan buat kalian. Mungkin kalian bilang "Biasa aja deh Syeh". Tapi emang ini yang sebenernya. Perasaan nyata yang Batman rasakan setelah kita berpisah dari bis Niqu Niqi yang membawa kita ke Cileunca. Tapi pokoknya, Batman cuma mau kalian baik-baik aja, supaya kita bisa ketemu lagi. 37 orang lengkap. Dan mungkin beberapa momen indah dulu bisa kita ulang bersama. Pokoknya Batman sayang kalian. XOXO."
The Kids From Yesterday - My Chemical Romance
SFW